Kamis, 29 Oktober 2015

Daun Wungu

Daun ungu (Graptophyllum Pictum) atau biasa juga disebut daun wungu adalah tumbuhan obat dari Papua Nugini dan Polinesia, yang kemudian menyebar ke pulau-pulau di Indonesia. Spesies ini memiliki nama daerah sebagai berikut: daun putri, dongora (Ambon), demung, tulak, wungu (Jawa), daun temen-temen, handeuleum (Sunda), karoton (Madura), temen (Bali), dan kobi-kobi (Ternate).
Di luar negeri, spesies daun wungu dikenal dengan nama carricature plant, carmantine (Inggris), kalpueng, sarasa, balasbas (Pilipina). Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, yaitu yang bervarietas daun yang berwarna merah. Untuk habitatnya, biasanya daun ungu tumbuh di tempat yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, ia tumbuh di tempat yang lembab, dan hangat.


Daun ungu adalah tumbuhan perdu yang tegak. Tingginya adalah 1,5-8 m. Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat, pertulangannya menyirip, permukaan atasnya mengkilap, dan tepinya rata. Bunganya majemuk, keluar di ujung batang. Dengan rangkaian tandan yang berwarna keunguan dengan panjang 3-12 cm. Buahnya berbentuk kotak yang lonjong, berwarna ungu kecoklatan.Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal.  Akarnya berjenis tunggal dan berwarna coklat muda.

Untuk pemakain luar, daun ungu dapat digunakan untuk melembutkan kulit, borok, bisul, dan bengkak akibat pukulan. Sementara untuk pemakaian dalam, daun ungu dapat mengobati batu ginjal, wasir, dan hepatitis. Selain itu, tumbuhan ini dapat menurunkan gula darah. Spesies ini berpotensi sebagai anti-diabetes, dan lebih berkualitas lebih baik dibandingkan dengan metformin  (obat standar anti-diabetes). Namun, percobaan menunjukkan daun ungu menyebabkan kematian hewan yang dipercobakan, yakni tikus - albino swiss, sehingga diperlukan studi tentang toksisitas jangka panjang.  

Bagian daun ungu yang dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional adalah bagian daun, akar, batang dan bunganya. Berikut cara pengobatan berbagai penyakit dengan menggunakan daun ungu :

  • Wasir , Ambeien dan sembelit
Rebus 10 gram daun ungu dan 15 gram daun sendok segar dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring dan minum  ramuannya pada siang hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh. Rebus 7 helai daun ungu dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekaligus pada pagi hari.
  • Wasir yang sampai berdarah
Ambil 3 lembar daun ungu dan 2 kerat kunyit. Seduh dengan air panas sebanyak satu gelas untuk diminum pada malam hari dan satu gelas lagi untuk diminum di pagi hari. Disamping minum seduhan daun ungu, wasir juga sebaiknya dikompres dengan air es agar pendarahan bisa cepat terhenti. Niscaya dalam beberapa hari pendarahan akan terhenti dan wasir berangsur sembuh.
  • Pendarahan
Siapkan 1 genggam daun ungu dan pegagan atau rumput mutiras untuk pendarahan segar, 3 tanaman tempuh wiyang seutuhnya, 3 siung bawnag merah dan adas, 1.2 jari pulosari dan rimpang kunyit. Cuci bersih semua bahan-bahan yang telah disiapkan, kemudian potong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas Setelah dingin, saring dan minum ramuannya pagi dan sore hari masing-masing 1 gelas.
  • Keputihan 
Rebus 15 gram daun ungu segar atau kering dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, setelah dingin, minum ramuannya 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. 

Bengkak karena terpukul 

Kulit batang daun ungu ditumbuk halus lalu diletakkan di bagian yang bengkak. Lakukan pengobatan ini hingga sembuh.
  • Memperlancar Haid
Rebus 3 sendok makan bunga daun ungu yang sudah dikeringkan dengan disaring. Minum 3 hari menjelang datang bulan (haid).
  • Bisul
Siapkan 2 lembar daun ungu dan minyak kelapa secukupnya. Olesi daun ungu dengan minyak kelapa kemudian panggang di atas api. Tempelkan pada bagian yang sakit (Bisul) dalam keadaan hangat-hangat.
  • Demam karena perut kotor
7 helai daun ungu dan 5 iris temulawak direbus dengan segelas air. Saring. Minum 1x sehari.
  • Batu empedu
7 helai daun ungu dan beberapa helai daun urat direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini sebaiknya diminum 2x sehari.
  • Rematik/Encok
Segenggam daun ungu dicuci lalu ditumbuk. Oleskan pada bagian yang sakit.
  • Melancarkan buang air seni
Bahan: 1-2 genggam daun ungu dan adas pulowaras.
Cara membuat : ditumbuk bersama sampai halus, kemudian dioleskan pada bagian perut seperti param. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah bagian daun, kulit batang, dan bunga. Daunnya mengandung flavonoid, alkaloid nontoksik, glikosid, steroid, saponin, tanin dan lendir. Sementara batangnya mengandung kalsium oksalat, asam forlat dan lemak. Kandungan zat tersebut menyebabkan tanaman ini bersifat diuretik atau meluruhkan kencing, mempercepat pematangan bisul, mempunyai pencahar yang memperlancar buang air besar (mild laxative), dan melembutkan kulit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar